Buku Sebagai Media Bermain Literasi
SAHABAT KELUARGA - “Ayu, satu ditambah satu berapa?,”
tanya saya.
“Dua,” jawab Nera,
anak saya yang berusia lima tahun.
“Dibuka halaman dua
dari buku dongeng itu, ya!”
Nera kemudian membuka
buku dan mencari halaman dua.
“Ini!,” teriaknya
senang.
“Bagus, sekarang di
halaman dua ada gambar apa saja!”
“Ada Harimau sedang
berjalan. Ada burung sedang terbang. Ada juga buaya berenang di sungai.”
Inilah suasana bermain
dengan media buku yang saya lakukan dengan anak. Sangat menyenangkan. Inilah
salah satu cara yang bisa kita lakukan sbagai orang tua dalam mengenalkan buku
dan menanamkan hobi membaca buku pada anak. Buku harus kita kenalkan sebagai
media dalam bermain. Tentu saja bermain yang menyenangkan sehingga anak-anak
akan terpukau dengan buku.
Cara menggunakan buku
sebagai media bermain dapat dilakukan dengan melihat karakteristik buku, bahwa
dalam buku ada nomor halaman; ada kata-kata; dan ada gambar. Maka, permainan
yang dikembangkan dengan media buku dilakukan dengan memanfaatkan bagian-bagian
buku tersebut. Langkah dalam menggunakan buku sebagai media bermain adalah
sebagai berikut.
Pertama, bermain angka
dari buku. Setiap buku pasti ada nomor halamannya. Nomor halaman dalam buku
bisa kita gunakan untuk materi bermain yang menyenangkan. Misal, anak-anak
bermain dangan mencari halaman buku, “Ayu, anak-anak sekarang buka halaman dua
ditambah empat!” Anak-anak kemudian akan mencari halaman enam. Setelah
ditemukan, kita bisa menceritakan isi dari halaman enam dari buku tersebut
dengan menyenangkan.
Atau bisa juga
dilakukan dengan, “Ayu, di halaman satu, kalian cari kata yang hurufnya ada
empat! Dikumpulkan sebanyak-banyaknya!” Maka anak-anak akan membaca dan mencari
kata yang hurufnya ada empat melalui kegiatan membaca cermat. Anak yang bisa
mengumpulkan terbanyak, maka dia menjadi pemenangnya.
Kedua, bermain kata
atau bahasa dari buku. Dalam buku pasti banyak kata-kata dan kalimat yang
menceritakan isi buku. Untuk itu, kata-kata itu bisa digunakan sebagai bahan
dalam bermain. Misal, “Ayuk, anak-anak, kita berlomba mencari kata Malin
Kundang sebanyak-banyaknya, dalam buku Malin Kundang ini!” Maka anak-anak akan
membaca dengan cepat sambil menghitung dan mencatat kata Malin Kundang di buku
cerita. Atau, bisa juga dilakukan dengan menemukan kata yang huruf A-nya ada
dua, dan seterusnya, sehingga anak-anak akan bermain dengan membaca buku secara
cermat.
Ketiga, bermain gambar
dan warna dari buku. Dalam buku, khususnya anak-anak, pasti juga banyak sekali
gambar-gambar yang menarik. Gambar-gambar ini bisa kita gunakan sebagai media
dalam bermain yang menyenangkan. Misal, “Berapa jumlah gambar Singa yang ada di
buku dongeng ini!” Anak-anak akan mencari gambar singa di buku. Atau, “Ada
berapa warna yang ada di halaman tujuh!” Anak-anak akan menghitung jumlah
warna.
Pasti, anak-anak akan
senang bermain dengan media buku tersebut. Dan tentu saja, tidak hanya bermain,
tetapi juga mereka akan membaca dengan cermat. Juga diharapkan dengan cara
begini, anak-anak dengan sendirinya pun akan mencintai buku, dan suka membaca
buku. (Heru Kurniawan, dosen Institut Agama Islam Negeri Purwokerto,
relawan Pustaka Kampung Literasi Wadas Kelir)
Komentar
Posting Komentar